The Unique Life

stories about men from women point of view...my point of view...

Monday, May 08, 2006

Cerita Cinta I - MEMALUKAN



Aku mencintaimu

Tak pernah ucapan tak sayang muncul dari mulutku

Desahan nafasku tak pernah menyebutkan nama yang lain

Tubuhku gemetar setiap bayanganmu menyentuh kulitku

Sedetik tak pernah terlewatkan tanpa memikirkanmu

Bahkan aku terjaga dalam tidurku, hanya memikirkanmu

Engkaulah separuh dari hidupku


Sesuatu yang tidak biasa selalu mencuri pandangan dan perhatianku. Tepat seperti saat aku melihat sosok aneh yang tidak pernah tersenyum. Aura di sekelilingnya begitu penuh dengan bintang dan bunga. Tidak ada seorang pun yang berani kutanya tentang keberadaanmu. Aku malu. Padahal aku selalu memikirkanmu. Memalukan.

Jika aku bisa menggambarkan perasaanku, aku mungkin akan menggurat sehelai kertas putih besar dengan warna biru awan dan aku melayang di tengah-tengahnya dikelilingi oleh kupu-kupu berwarna merah jambu. Tapi kemudian aku akan memandangi kertas tersebut, mencoret gambar diriku dengan kesal, menyobek kertas tersebut dan membakarnya.

Aku ini memalukan. Makhluk tanpa keberanian, hanya berdiri di atas dua kaki yang tidak melangkah ke depan. Aku ini memalukan. Punya kepala yang hanya digunakan untuk menunduk jika dia lewat, dengan mata yang berusaha melirik bayangannya.

Sambil bergerilya seperti penyidik profesional aku mencari sejuta keterangan dan informasi tentang dirimu. Kusimpan sendiri dalam folder “exquisite”dengan password “suatuharinanti”. Aku tahu tentang hampir semuanya tentang dirimu. Pada malam hari, mimpi-mimpi tentang dirimu kurekam secara teratur dalam bilik tertentu dalam otakku.


Detik berganti menit berganti jam berganti hari berganti minggu berganti bulan berganti tahun. Kobaran hasrat untuk menghampirimu dan tersenyum bersamamu masih tersimpan erat dalam denyut nadiku. Tanpa ada seorang pun yang mengetahui, apalagi dirimu. Sungguh memalukan! Dan hari itu, pada hari naas hidupku itu, bisikan pendingin ruangan membawa berita yang menghentikan kerja otakku. “Denger-denger, dia udah mau kawin lho 3 bulan lagi. Padahal dia baru pacaran belom sampe 1 tahun.”


Tidak bisa! Kamu adalah separuh hidupku. Aku akan mati tanpa dirimu! Keberadaanmu yang membuatku tetap bertahan dalam segala jenis situasi buruk. Aku tidak mau membagimu dengan perempuan lain. Aku akan mengajukan protes. Aku akan berteriak. Aku akan merebutmu kembali! Kamu adalah milikku! Aku tidak mau hidup tanda dirimu! Aku tidak mau kehilanganmuuuuuuuuuuuuu!!!


Aku mendesah. Ya, aku ini memalukan. Sungguh memalukan. Mungkin kamu bahkan tidak mengetahui namaku, atau menyadariku bahwa aku ini ada.

Pojok kantor di Jakarta, 09 Mei 2006

0 Comments:

Post a Comment

<< Home