The Unique Life

stories about men from women point of view...my point of view...

Friday, September 15, 2006

A Story that has Never Been Written…


I thought I have been through this a longggg time ago. But darn…here I am…still having that identity crisis thingy. And I am stucked here, in front of my laptop, not knowing what to do.

Sering sekali di dalam hidup kita mempunyai begitu banyak pengetahuan tentang begitu banyak hal. Tapi kita tidak bisa mengaplikasikan apa yang kita tahu itu di dalam daily life kita. Dalam kasusku ini....seharusnya aku tahu bahwa having a crush on someone yang baru pernah kita temui kurang dari 10 kali dan hanya pernah SMS-an beberapa kali saja....that’s what we always call as i-n-f-a-t-u-a-t-i-o-n. (Banyak yang bertanya kepadaku, apa itu infatuation.....Well, I think dictionary is quite representative explaining it or thesaurus would do okay). Tapi meskipun aku tahu betul tentang infatuation syndrome itu, tetap saja aku tidak bisa melepaskan diri darinya.

Hari ini aku menonton konser kecil seorang teman baruku, Jamie. Ia seorang musisi, pemain gitar sekalian penyanyi. Jamie, yang baru kukenal selama 1 bulan dari teman les vokalku, kelihatan seperti seorang teman yang biasa sekali ketika kita pergi survey studio rekaman, ketika dia latihan dengan teman-temannya, atau ketika kita makan ketoprak dan minum jus pinggir jalan yang ternyata enak banget. Tapi hari ini, ketika aku berdiri di depan panggung itu, bercampur dengan ribuan orang yang ikut menyanyikan lirik yang keluar dari bibir Jamie dan beteriak histeris ketika ia tersenyum....aku langsung merasa kecil sekali.

Tidak pernah ada sesuatu yang istimewa antara aku dan dia memang. Kita hanya berteman, mengirim SMS seperti layaknya teman (sepertinya sih....), bercanda ala teman biasa saja, menelepon ketika ada keperluan. Tapi ketika aku merasakan sesuatu yang indah ketika melihat ia menyanyi di atas panggung sana, aku langsung merasa bahwa aku sudah kembali terpuruk dalam kondisi bodoh yang tidak bisa aku atur...... a stupid crush on Jamie.

Dan sekarang aku berdiri di depan cermin. Who do you think you are? Aku bertanya pada bayangan di cermin itu. Mana mungkin Jamie, seorang musisi yang sedang naik daun memperhatikan dirimu yang standar abisssss….sedangkan begitu banyak wanita-wanita cantik dan menarik yang mengantri hanya untuk menyentuh ujung celananya saja. Yup, sebut saja bahwa aku sedang mengalami krisis identitas. Aku tidak peduli dan aku sedang belajar untuk tidak peduli….Dalam kondisi seperti ini, hal-hal istimewa yang dilakukan Jamie kepadaku (menurut teman dekatku….), semuanya menjadi biasa, karena aku selalu menanggapinya dengan apatisme yang luar biasa.

He is so adorable. It’s the first beautiful thing that I realize. But I would never dare to imagine that we could share a nice relationship together. I guess, he is so far beyond my league….And I don’t have enough guts to take even a step ahead to start it…..

Aku selalu mempunyai solusi dan jawaban terhadap semua hal sulit yang aku lalui sebelum-sebelumnya (lihat saja posting-postingku di blog ini sebelumnya). Tapi kali ini aku bingung. Aku benar bingung. It’s a pure infatuation, and I am so sure about it. Beside, I could never be able to have a relationship with someone like Jamie. But I can’t stop thinking of him. I don’t know what to do and I don’t even know what I want to do. It’s just so complicated. Yup….this is a story that has never been written between a celebrity and a so-ordinary-but-so-dreamy person.

It’s not urgent…it’s not an S.O.S condition….but it’s important and I need to do something about it….Sunday, Sept 13, 2006.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home